Kamis, 09 Desember 2010

I Still Love You..

Is what I feel for you a real love? I don't know. All I know is that I'd like to see your face. I'd always love to see your smile, it might be the sweetest smile I ever saw. But after a little time, I found you hurt me, but I knew, I couldn't hate you. Yeah, I was hurt so that I didn't even wanna see your face, but I still didn't wanna hate you.

I finally decided to forgive what you did, though you never apologized, after knowing a little truth. Then I began to watch you from the distance again. I tried to smile when we met. I did anything to try to get closer to you again.

But something then seemed to go wrong. We could never be close enough. You tied your heart to someone else, who used to be my friend. I felt that it was so unfair. Why did it have to be him? Why it wasn't me? I'd done it before him? Yeah, I got mad at him. But when I saw your smile when you were near him, I knew, i had to let you go. Though I knew, I had to be hurt again. But once again, I didn't hate you for that. I never did, I never do, and I never even will hate you.

I'd even still love to see your smile. I'd still love to watch you from the distance. I always feel so glad whenever you're near me. I'm so glad that I can be close to you as friends. Sometimes I don't even care whether you'll be with me in the end or not.

Something in my heart then tells me the reason behind it all. I've kept my feeling too long that I can't easily let it go. But I don't wanna see you sad. I don't wanna se you cry. So decide to let it flow the way it should be. If our destinies our one, we'll be together in the end, no matter what. And I finally let you go anyway cause the truth is I still love you.

Kamis, 02 Desember 2010

Ku Ingin Kau Tahu

Ku ingin kau tahu meski engkau mungkin pernah menyakitiku, tak pernah sekalipun aku membencimu. Ku juga ingin kau tahu, aku merasa bahagia jika berada di dekatmu. Hatiku selalu tersenyum juika kulihat dirimu meski sekilas. Ku ingin kau tahu semua laraku seolah hilang ketika kulihat tersenyum padaku.

Mungkinkah aku masih memiliki rasa itu? Entah... Tapi ku tak ingin berharap kepadamu.

Rabu, 01 Desember 2010

Izinkan Aku Membencinya

Aku terlalu lama menunggu. Ku terlalu lama mencari dan akhirnya aku bertemu denganmu. Ku tahu ku telah jatuh hati kepadamu sejak pertama kali kau tersenyum kepadaku. Tapi kemudian kusimpan rasa itu. Sebuah kesalahpahaman bahkan akhirnya justru membuat kita jauh. Tak pernah saling tersenyum dan tak pernah bertegur sapa. Kau bahkan sempat membuatku sakit. Kucoba tersenyum, tapi kau bahkan tak pernah melihat ke arahku. Tapi, ku ingin kau tahu bahwa aku tak pernah membencimu, walau hanya sedetik pun. Walau sakit yang kurasakan begitu dalam.

Waktu pun berlalu. Aku merasa menemukan teman yang bisa membantu aku menggapaimu. Sayang, orang yang kupercaya sepenuh hati tersebut justru mengambil jalan lain dan meninggalkan aku. Seolah tak pedulikan perasaanku, dia mengambil jalannya sendiri menuju dirimu. Dia yang kini bersamamu. Aku akhirnya mengalah karena aku tak tega mengambil kebahagiaanmu bersamanya meski aku harus kembali sakit. Sekali lagi, aku sama sekali tak pernah dan tak akan membencimu.

Semula aku merasa seiring berjalannya waktu sakit itu akan hilang. Sedih itu akan lenyap. Tapi ternyata aku salah. Ternyata butuh lebih banyak waktu untuk menyembuhkan lukaku. Aku masih belum sanggup melihat kalian bersama. Aku tak keberatan bertemu denganmu. Tapi jujur aku aku masih sedikit berat bertemu dengannya. Dan rasanya terlalu sakit melihat kalian berdua. Yah, perasaan itu terlalu lama kusimpan dan akan sulit melepaskannya, meski aku tak lagi berharap kepadamu. Luka itu mungkin hanya akan sembuh jika aku bertemu dengan pengganti dirimu. Atau mungkin memang aku harus meninggalkan tempat kita bertemu untuk menghilangkan rasa sakit yang ditinggalkan.

Kau pernah memintaku untuk tidak memusuhinya, memintaku untuk tetep berteman dengannya, memintaku untuk tak menaruh dendam kepadanya. Aku akan menepati janji itu kepadamu. Tapi, kumohon izinkan aku untuk tak memaafkan pengkhianatannya. Dan izinkan juga aku untuk membencinya.