
Jelang balap MotoGP 2009, tak ada salahnya melakukan sedikit prediksi atau bahkan ramalan. Well, prediksi saya tentang musim 2008 yang saya harapkan lebih seru, ternyata salah. Pasalnya saat balapan kurang 3 seri saja, Valentino “The Doctor” Rossi sudah memastikan gelar juara dunia. Para rookie macam Jorge Lorenzo dan Andrea Dovizioso memang sudah mulai panas, sayang masih terksesan kurang konsisten. Bagaimana dengan musim ini?
Rossi, Casey, dan Dani
Persaingan utama tampaknya masih bakal didominasi oleh tiga rider ini. Pertarungan antara sang juara bertahan, Valentino Rossi, runner-up musim lalu, Casey Stoner, dan juara ketiga Daniel “Dani” Pedrosa tampaknya tetap bakal jadi pertarungan utama.
Rossi yang musim lalu, sempat tidak diperhitungkan membuat kejutan dengan tampil konsisten. Mesin Yamaha yang ia pakai memang masih kalah bertenaga dibandingkan Ducati milik Stoner, namun ia berhasil menutupinya dengan skill yang luar biasa. Bagi saya, Rossi masih pembalap dengan skill terbaik saat ini.
Stoner yang sangat difavoritkan musim lalu, justru berulang kali ketiban sial. Jatuh dan jatuh saat ia justru berada di posisi terdepan. Akibatnya, The Doctor pun dengan leluasa mengambil alih posisinya. Itu masih diperparah kondisi tangannya yang sebenranya masih cedera dan baru dioperasi akhir tahun lalu. Tapi, kini tentu tangan tersebut sudah pulih dan rasanya ia sudah tentu siap untuk bertarung lagi. Apalagi mesin Ducati terbaru diyakini bakal lebih dahsyat lagi.
Bagaimana dengan Pedrosa? Saat latihan pra-musim 2008, ia sempat mengalami cedera akibat terjatuh. Akibatnya, ia tidak bisa menguji mesin baru (dengan katup pneumatis) Honda secara keseluruhan. Ia juga tak percaya sepenuhnya dengan hasil pengujian rekannya, Nicky Hayden. Dari awal hingga pertengahan musim, Pedrosa lebih memilih menggabungkan mesin lama (katup pegas) dengan rangka motor tahun 2008. Hasilnya, tidak mengecewakan. Ia menjadi pembalap paling konsisten selama separuh musim. Bahkan untuk pertama kalinya, dalam keikutsertaannya di kelas tertinggi, Pedrosa bisa memimpin klasemen sementara.
Sayang, Dani terjatuh saat seri Sachsenring, Jerman. Sesudah itu prestasinya jadi angin-anginan. Ia bahkan sempat absen saat seri Laguna Seca., AS. Hal ini masih diperparah buruknya performa ban Michelin yang ia pakai. Ia pun memilih berganti ban Bridgestone di seri-seri akhir. Di seri-seri akhir itu pula, ia resmi mengganti motornya dengan mesin baru dengan katup Pneumatis, sayang belum sepenuhnya sempurna. Kini kita tunggu, apakah Dani sanggup menyamai Alex Criville sebagai satu-satunya pembalap Spanyol yang bisa menjadi juara dunia di kelas tertinggi, sekaligus menyejajarkan dirinya dengan The Doctor sebagai pembalap yang bisa menjadi juara dunia di 3 kelas berbeda.
Sekarang, mesin penumatis Honda tampaknya lebih siap bersaing dengan Yamaha dan mesin desmodromic milik Ducati. Jadi kita tunggu pertarungan ketiganya musim ini.
Lorenzo dan Dovizioso
Pembalap lain yang harus diwaspadai oleh 3 pembalap terbaik musim lalu adalah Jorge Lorenzo dan Andrea Dovizioso. Lorenzo membuktikan kelasnya sebagai pembalap dengan kemampuan hebat dan juga pantang menyerah. Ingat, saat ia dibekap cedera, ia masih nekat ikut balapan meski saat turun dari motor harus dipapah dan naik kursi roda di atas podium. Didukung mesin Yamaha yang makin OK, Lorenzo bisa jadi ancaman tersendiri. Apalagi bukan rahasia kalau Lorenzo dikenal tidak akur dengan rekan senegaranya, Dani Pedrosa.
Nama Dovizioso juga tak bisa diremehkan. Musim lalu, ia hanyalah pembalap di tim satelit Honda, yang tentu saja fasilitasnya tak sebaik tim pabrikan. Namun, ia berhasil mengungguli prestasi pembalap tim inti yang juga mantan juara dunia 2006, Nicky Hayden. Musim ini, Dovi resmi digaet oleh Repsol Honda untuik mendampingi Dani Pedrosa. Dengan dukungan teknis dan mesin terbaik milik Honda, rasanya tidak mustahil Dovi meraih prestasi terbaik. Rasanya ingin saya melihat Dovizioso kembali berduel dengan musuh lamanya di kelas 250 cc, Lorenzo.
Nama lain
Nama lain yang patut dijadikan kuda hitam adalah Toni Elias, Sete Gibernau, Nicky Hayden, dan Loris Capirossi. Elias kembali ke tim lamanya, Honda Gresini di mana di situ dulu ia meraih prestasi terbaiknya. Sementara Hayden, kini mendampingi Stoner di Ducati. Juara dunia 2006 ini memang harus dilihat seberap cepat dia beradaptasi dengan motor barunya. Kalau ia sanggup beradaptasi dengan baik, bukan tidak mungkin ia kembali tampil konsisten dan kembali merebut gelar juara dari mantan rekan satu tim-nya di Repsol Honda tahun 2003, The Doctor.
Sementara itu pembalap veteran Sete Gibernau, kembali ke lintasan setelah tahun lalu memilih pensiun dan berada di belakng layar. Kenapa ia patut diperhitungkan? Ingat Gibernau adalah sosok dibalik pengembangan Ducati. Faktor pengalamannya juga tak diragukan lagi. Sekarang tinggal, kita lihat apakah “kutukan” yang pernah ditimpakan oleh Rossi masih manjur musim ini> Ingat juga di musim 2004, Rossi sempat menyumpahi Gibernau bahwa Gibernau tak akan menjuarai satu seri sama sekali.
Bagaiaman dengan Capirossi? Pembalap paling toku di MotoGP ini, tampaknya masih tanda tanya mengingat motor Suzuki-nya tak sebaik para pesaingnya.
Rookie
Dari sekian banyak rookie yang bertarung musim ini, layak disebut dua alumni 250 cc, Mika Kallio dan Yuki Takahashi. Sayang memang, Alvaro Bautista dan Marco Simoncelli, yang saya anggap dua pembalap terbaik di kelas 250 cc musim lalu masih harus bertarung di kelas 250 cc.
Kallio memang sempat memimpin klasemen sementara kelas 250 cc musim lalu. Ia dengan cerdik memanfaatkan keteledoran Bautista dan Simoncelli yang sering bersenggolan dan terjatuh. Sayang di seri-seri akhir, ia tampak angin-anginan. Ketika itu, faktor motor yang jadi penentunya. KTM miliknya kalah bersaing dengan Aprilia dan Gilera. Tapi kini, di kelas tertinggi, Kallio bergabung dengan tim satelit Ducati, di mana motor Ducati memang dikelnal dengan power yang luar biasa. Tinggal menunggu, apakah ia sanggup beradaptasi atau tidak.
Takahshi setali tiga uang dengan Kallio. Ia terlihat kurang konsisiten saat berlaga di kelas 250 cc dan bahkan lebih parah karena hanya sanggup bertarung di papan tengah. Mudah-mudahn saja kehadirannya untuk mengisi posisi Dovizioso bisa mendongkrak prestasinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar