Selasa, 30 Desember 2008

2008 : A Musical Reflection


I'ts a 2008 music kaleidoscope on my sight.

1. The monotone and the "rural" band
This year, the Indonesian music seemd to stand still. Many new music bands arise, but I can't almost differ them. Almost all bands have the same musical style.

More ironic to listen to the music of the "rural" band (the Javanese said, band katrok) whose musical ability is doubtful. Sometimes I just didn't understand what made them become so popular. Don't think I need to say their name.

2. The Resurrected


The international music world was surprised by the reunion of two big boybands which have been disbanded for years, New Kids On The Block, which released an album entitled The Block and Boyzone which released a compilation album entitled Back Again... Mo Matter What. Another boyband, Take That, also released a new album a few months ago.

One of the legendary band, Chicago, finally released a new studio album, Chicago XXXII: Stone of Syssiphus, after not releasing any studio album for so many tears. This album was originally recorded in the mids pf 1990's decade, but due to the rejection of the recording label that time, it had no been released yet.

In Indonesia, there's a good news for everyone who really loves KLa Project. Katon, Lilo, and Adi decided to reunite in 2008. The released an EP entitled KLa Returns.

But the album that's been long waited for is perhaps the new album from Guns N Roses, Chinese Democracy. The album that broke the record as the longest time to make and the most expensive album. It took almost 15 years to finish the album. Wow!!

03. The End
Tragically, in 2008, another legend has to disband, Toto. After touring for a half year of 2008, they decided to disband. The main reason is because there is no David Paich (their co-founder) and none of the Porcaro (who's always been related to Toto) followed their recent tours. So Goodbye Toto.

Rabu, 19 November 2008

New Album from Boyzone


After Take That reunited in 2006, here is another reunited boyband. After breaking up for about 8 years, Ronan Keating, Stephen Gately, Shane Lynch, Keith Duffy, and Mikey Graham are back together again in 2008. Yes, they are Boyzone. Boyzone released their new album entitled Back Again... No Matter What, which includes almost all of their hits and 3 new recorded tracks.

What's new? On those tracks you can hear Boyzone in a different musical style. A 60's nuance on Love You Anyway and a little pop dance style on Can't Stop Thinking of You. They still focused mainly on Ronan's lead singing. Only on Better that featured Stephen on lead.

On the rest of the album, you can trip back around the 90's decade with Boyzone's old hits like Love Me For A Reason, Father And Son, Words (their first No. 1 single), Picture Of You (from Bean The Movie), and their last single before breaking up, Every Day I Love You. This album also featured a live version of Ronan Keating's solo single, Life Is A Rollercoaster.

Unfortunately, until the time I wrote this, this album is only released on CD version.

Sabtu, 08 November 2008

Belajar dari Obama



Tanggal 5 November 2008 menjadi sejarah bagi Amerika Serikat. Barack Hussein Obama, secara telak memenangi pemilihan Presiden negara adikuasa itu. Ia mencetak sejarah menjadi Presiden AS pertama yang berasal dari golongan minoritas kulit hitam.

Yang menarik perhatian saya adalah kenyataan bahwa rival utamanya, John McCain pun langsung memberikan ucapan selamat. Bukan hanya itui, ia juga mengajak para pendukungnya untuk bersama-sama ikut mendukung langkah-langkah Obama selanjutnya.

Hal yang hampir sama yang dilakukan oleh pesaingnya waktu pencalonan Capres di Partai Demokrat, Hillary Clinton. Ketika Clinato kalah, ia kemudian mengajak pendukungnya untuk memilih Obama dalam pemilihan Presiden.

Hal yang tak pernah saya temui di dunia politik Indonesia. Kalau di sini, calon yang kalah bisa dipastikan mengerahkan massa pendukungnya untuk sekedar protes atau berunjuk rasa. Bahkan tak jarang terjadi bentrok antar pendukung calon pemimpin (Bupati, Walikota, atau Gubernur) yang terpilih dengan calon yang kalah. Kalau perlu gugat hasil pemilihan lewat penghadilan. Entah kapan dunia politik kita bisa bersikap dewasa.

Sudah seharusnya para politisi kita belajar siap menang dan sekaligus siap kalah.

Kamis, 23 Oktober 2008

XFCE, WINDOW MANAGER RINGAN UNTUK KOMPUTER ANDA


Desktop XFCE dengan nuansa Vista

Saat ini, bisa dikatakan ada dua window manager paling populer di Linux yaitu KDE dan GNOME. Distro-distro Linux terbaru yang memaketkan KDE atau GNOME bisa dipastikan memerlukan resource hardware komputer yang lumayan besar. Masalahnya adalah bagaimana jika kita hanya memliki komputer dengan spek minim seperti milik saya? Mau pakai distro versi lama, rasanya kok software yang disertakan sangat ketinggalan jaman dan tampilannya sangat tidak menarik hati.

Eits!! Jangan kuatir. Di dunia Linux begitu banyak pilihan. Anda tetap bisa menikmati keindahan desktop Linux plus software yang cukup up to date dengan komputer sekelas Pentium III dan RAM sebesar 128/256 MB. Caranya?? Gunakan distro terbaru yang menggunakan window manager XFCE.

Mengapa XFCE?

Ada banyak window manager yang cukup ringan di Linux, antara lain IceWM, Enlightenment, Fluxbox dll. Tapi mengapa saya sarankan menggunakan XFCE? Alasannya XFCE memiliki beberapa keunggulan yang saya sukai, yaitu:

  1. Cukup irit memori. Waktu untuk login ke desktop hanya beberapa detik saja, demikian juga waktu untuk membuka aplikasi macam OpenOffice di atas XFCE lebih cepat bila dibandingkan dengan di atas KDE ataupun GNOME.

  2. Menyertakan aplikasi file manager sendiri secara default yaitu Thunar File Manager. Umumnya window manager ringan lain tidak memiliki aplikasi file manager sendiri.

  3. Tampilan cukup indah karena dibangun dengan pustaka GTK, pustaka yang sama untuk membangun desktop GNOME. Karena itu jangan heran bila sepintas tampilan XFCE mirip GNOME.

  4. Cukup mudah dikonfigurasi dan tersedia applet desktop yang cukup banyak.

  5. Kita dapat memanfaatkan sebagian themes tampilan maupun icons dari GNOME untuk memperindah desktop XFCE.

  6. Kalau pada Windows XP anda biasa memanfaatkan fasilitas Send To untuk meng-copy file ke USB Flash Disk, di versi XFCE 4.4, anda akan menemukan fasilitas serupa.

Distro dengan desktop XFCE

Untuk mempermudah penggunaan, gunakan saja distro yang secara default menggunakan XFCE sebagai window manager-nya, antara lain:

  1. Zenwalk

  2. Vector Linux

  3. SAM Linux

  4. Linux Mint XFCE Edition

  5. Mandriva One XFCE Edition

  6. Xubuntu

Selain distro-distro di atas, distro lain seperti openSUSE dan Debian juga menyertakan XFCE dalam DVD installer maupun repositori-nya. Di lain waktu tulisan ini akan saya lanjutkan dengan langkah-langkah konfigurasi desktop XFCE



Rabu, 04 Juni 2008

Pembela atau Preman?

Beberapa hari ini berita mengenai tindakan anarkis dari sebuah ormas (yang ngakunya) bernafaskan Islam. Sayangnya, tindakan mereka justru menurut saya, jauh dari ajaran agama. Bukan hanya sekali ini mereka berulah. Seolah-olah atas nama agama, mereka bertindak keras, merusak, bahkan melukai seseorang.

Yah, ormas yang mengaku sebagai pembela Islam. Namun apa yang mereka lakukan justru menodai Umat Islam lainnya. Seolah-olah merekalah yang berhak menentukan mana yang benar dan mana yang salah. Seolah tak peduli di Indonesia ada hukum yang berlaku. Coba pikir, apakah dibenarkan kita merusak sesuatu yang bukan milik kita? Apakah dibenarkan kita melukai orang lain hanya karena berbeda pendapat?

Sayang memang, saya justru tak pernah melihat lasakr yang satu itu berdemo menentang perilaku korup pejabat. Tak pernah mereka bedemo menentang kenaikan harga BBM (padahal ini sangat menyusahkan rakyat, kok mereka ga mau ikut mikir). Tak pernah pula mereka berdemo saat para anggota DPR menghambur-hamburkan fasilitas negara (yang artinya juga menyakiti umat Islam).

Sayang memang, tindakan mereka saat protes lebih mneyerupai tindakan preman daripada tindakan pembela. Apakah mereka tak berpikir hal tersebut justru merusak pandangan masyarakat tentang umat Islam???

Kamis, 22 Mei 2008

Mengharukan

Di sebuah ruangan, terdengar suara dari sebuah pemutar video. Seorang pria bercakap-cakap dengan anaknya dan sang ibu yang sedang merekam mereka berdua. Beberapa saat kemudian, video rekaman itu diperlihatkan. Sang ayah sedang berada di atas traktor bersama seorang anak kecil, sampai diakhiri dengan kalimat "bye bye".

Video pun di-pause oleh Martha Kent yang baru menyadari anak adopsi mereka, Clark, ternyata sudah berada di belakangnya. Adegan selanjutnya, Clark kemudian memeluk erat Martha sembari keduanya menitikkan air mata. Tak terasa saya pun ikut terharu dan menitikkan air mata.

Saya ikut merasakan kepedihan keluarga Kent sepeninggal Jonathan. Ya, meski Clark bukan anak kandung mereka, Jon dan Martha benar-benar merawat Kal-El sebagai bocah berkekuatan super bernama Clark. Mereka tak jarang begitu marah saat Clark berbuat salah. Clark pun begitu bahagia bisa menjadi manusia bumi berkat didikan keluarga Kent. Sehingga perpisahan mereka menjadi sesuatu yang sanggup menguras air mata saya. Adegan itu terjadi begitu alami, seolah-olah benar-benar terjadi di dunia nyata, bukan di dalam film. Tak ada kesan dibuat-buat. Akting Tom Welling begitu sempurna sebagai calon superhero bernama Superman.

Itu adalah sesuatu yang tak pernah saya temui dalam sinetron-sinetron lokal kita. Nyaris Tak ada yang tampak nyata di dalamnya. Kualitas cerita maupun kating pemainnya nampak biasa biasa saja, bahkan terkadang terlihat over acting.

Kamis, 08 Mei 2008

Is this the end of the world??

Dunia dalam krisis. Harga minyak bumi naik luar biasa. Harga pangan melambung. Ternyata bukan hanya di Indonesia, bahkan di seluruh dunia. Perekonomian lesu. Bencana di mana-mana. Apakah dunia sudah mendekati akhir???

Sabtu, 01 Maret 2008

Ironic TV ONE????

Beberapa waktu lalu, salah satu stasiun TV swasta di Indonesia, Lativi, secara resmi mengubah namanya menjadi TVONE. Katanya sih format acara-acarnya bakal berubah dengan lebih banyak acara berita, olahraga, dan yang paling sedikit adalah persentase hiburan.

Lumayan sedikit berubah sih. Beberapa sinetron tidak bermutu sudah tak laghi ditayangkan, diganti dengan acara berita. Yang agak ironis adalah acara olahraga dan hiburan. Acara olahraga ternyata masih berformat sama dengan waktu bernama Lativi. Tidak ada yang berbeda.

Dan yang paling menyedihkan, tentu saja acara hiburan. Film-film-nya masih sama. Dan lebih parah lagi, film-film tersebut entah sudah diputar ulang berapa puluh kali waktu masih bernama Lativi. Pengamtan terbaru menunjukkan, ada sebuah film (film lepas layar lebar) yang baru sekitar 2 minggu lalu ditayangkan, eh beberapa hari lalu sudah diputar ulang. Sesuatu yang saya yakin hal seperti ini tak akan dilakukan stasiun TV lain. Biasanya sebuah film baru akan diputar ul;ang beberap bulan kemudian di stasiun TV yang sama.

Ternyata meski sudah ganti nama, pendanaannya masih sama seretnya. Sehingga dipilhlah acara yang sesuai dengan prinsip ekonomi. Modal sekecil mungkin, untung sebesar mungkin.

Kamis, 28 Februari 2008

Artis dan Internet

Kemajuan teknologi internet juga berpengaruh terhadap dunia hiburan, khususnya musik dan film. Diawali dengan munculnya website pribadi para artis musik dan film, e-mail pribadi, dan yang terbaru dunia web 2.0 yang memunculkan situs-situs interaktif macam blogger atau YouTube.

Dua situs yang belakangan saya sebut tadi rupanya mulai dimanfaatkan para musisi. Mantan vokalis Toto, Denise "Fergie" Fredriksen memanfaatkan blogger sebagai situs pribadinya. Gitaris Toto, Steve "Luke" Lukather juga memiliki blog pribadi, selain official website.

Sementara efek situs YouTube lebih luar biasa. Band asal AS, Journey merekrut vokalis baru setelah sang gitaris menyaksikan video band asal Filipina, The Zoo, memainkan lagu milik Journey. Vokalis The Zoo, Arnel Pineda langsung ditawari untuk ikut audisi. Dan hasilnya, Pineda langsung diterima jadi vokalis baru.

Band metal asal Jerman, Helloween, tanpa sungkan-sungkan meng-upload video lagu-lagu mereka ke YouTube. Padahal biasanya, para musisi menentang situs-situs seperti ini karena dianggap membantu pembajakan. Well, tampaknya teknologi memang mengubah semua.

Senin, 25 Februari 2008

Bingung

Berhubung lagi bingung mau ngomongin apa. Sementara ini ga mau ngomongin apa-apa.

Minggu, 13 Januari 2008

Nomor motor unik ala Casey Stoner

Juara MotoGP 2007, Casey Stoner baru saja memeperkenalkan tunggangan barunya, Ducati Desmosedici GP8. Sebagai juara dunia bertahan, tentu saja dia berhak atas motor berplat nomor 1. Uniknya, di bagian bawah nomor 1 tersebut tertulis nomor 27, yang merupakan nomor motor kesayangannya sejak masih berlaga di kelas 125 cc. Ada apa gerangan?

Kalau dirunut, ada dua kemungkinan. Yang pertama, bagi yang tidak percaya takhyul, bisa jadi Stoner ingin memberi "penghargaan" kepada nomor 27 yang telah mengantarkannya menjadi juara dunia.

alasan kedua yang sedikit berbau mistis, bisa jadi Stoner ingin menghindari "kutukan ". Ya, sejak tahun 1999 di ajang balap motor kelas 500cc/MotoGP tak ada pemilik motor bernomor 1 yang sanggup mempertahankan gelarnya. Tahun 1999, sang juara bertahan, Mick Doohan bernasib naas mengalami kecelakaan yang membuat dia harus rela pensiun. Juara akhirnya direbut rekan satu tim-nya Alex Criville

Tahun 2000, gantian Criville, hanya sanggup memenangi satu seri dan harus rela gelarnya direbut Kenny Roberts, Jr. Nasib sial kemudian dialami Roberts Jr di tahun 2001, di mana ia tidak sanggup memenangi satu seri sama sekali dan juara dunia direbut oleh Valentino Rossi.

Rossi kemudian memilih cara unik dengan mempertahankan nomor 46 daripada menggunakan nomor 1, dan ia bertahan menjadi juara hingga tahun 2005. Di tahun 2006, gelar diraih oleh Nicky Hayden, yang memutuskan mempertahanhakn tradisi nomor 1 untuk juara bertahan. Nah, apesnya ia juga gagal mempertahankan gelarnya di tahun 2007.

Mungkinkah Stoner ingin menghindari kutukan nomor 1 tersebut dengan memasang nomor 27 di bagian bawah nomor 1 agar ia dapat mempertahankan gelarnya?Mungkin hanya Tuhan dan Stoner sendiri yang tahu.