Sabtu, 08 November 2008

Belajar dari Obama



Tanggal 5 November 2008 menjadi sejarah bagi Amerika Serikat. Barack Hussein Obama, secara telak memenangi pemilihan Presiden negara adikuasa itu. Ia mencetak sejarah menjadi Presiden AS pertama yang berasal dari golongan minoritas kulit hitam.

Yang menarik perhatian saya adalah kenyataan bahwa rival utamanya, John McCain pun langsung memberikan ucapan selamat. Bukan hanya itui, ia juga mengajak para pendukungnya untuk bersama-sama ikut mendukung langkah-langkah Obama selanjutnya.

Hal yang hampir sama yang dilakukan oleh pesaingnya waktu pencalonan Capres di Partai Demokrat, Hillary Clinton. Ketika Clinato kalah, ia kemudian mengajak pendukungnya untuk memilih Obama dalam pemilihan Presiden.

Hal yang tak pernah saya temui di dunia politik Indonesia. Kalau di sini, calon yang kalah bisa dipastikan mengerahkan massa pendukungnya untuk sekedar protes atau berunjuk rasa. Bahkan tak jarang terjadi bentrok antar pendukung calon pemimpin (Bupati, Walikota, atau Gubernur) yang terpilih dengan calon yang kalah. Kalau perlu gugat hasil pemilihan lewat penghadilan. Entah kapan dunia politik kita bisa bersikap dewasa.

Sudah seharusnya para politisi kita belajar siap menang dan sekaligus siap kalah.

Tidak ada komentar: