Ya, sejak beberapa hari lalu saya resmi mengundurkan diri dari perusahaan tempat saya bekerja selama ini. Mungkin terdengar nekad karena saya sama sekali belum mendapatkan pekerjaan baru. Meski kalau boleh jujur, saya sebenarnya masi ingin bertahan di sana untuk beberapa waktu. Tapi sesuatu hal telah membuat saya mau tidak mau memang harus meninggalkan kantor tersebut.
Sebuah masalah kecil yang terjadi sebulan sebelumnya telah melebar terlalu besar, di mana saya merasa menjadi pihak yang paling disalahkan. Beban saya yang paling berat di antara teman-teman lain yang ikut dianggap bersalah. Ditambah kenyataan beban saya justru ditambahi dengan memiliki dua tanggung jawab yang sama besarnya, padahal beberapa bulan sebelumnya pihak atasan menyatakan kalau
beban saya dikurangi dengan lebih berfokus ke satu tanggung jawab saja.
saya merasa tak lagi diperlakukan selayaknya manusia.
Saya pun
terus-terusan menjadi korban kerasnya kata-kata dan amarah atasan saya,
Saya tahu...saya tak sanggup lagi. Puncaknya ketika saya mengajukan permohonan izin baik-baik justru dianggap sebagai ketidakniatan saya untuk bekerja, saya merasa sudah waktunya saya pergi. Sudah waktunya saya meninggalkan perusahaan yang menghalangi karyawan melaksanakan kewajibannya sebagai warga negara hanya demi laba perusahaan. Dan saya rasa kalimat terbaik yang bisa saya ucapkan adalah kalimat pengunduran diri.
Jujur, rasa sakit hati saya sedikit bertambah ketika tahu karyawan yang dianggap baik sebenarnya melakukan berbagai kecurangan. Jadi, saya semakin mantap meninggalkan tempat yang tak lagi menghargai kejujuran.
Kini, saya mencoba memulai hidup baru. Mencoba merintis untuk berwirausaha yang saya coba mulai dari berjualan pulsa. Saya pun masih punya angan-angan untuk mengembangkan usaha lainnya. Saya hanya bisa berusaha dan berdoa sekuat tenaga agar hasilnya barokah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar