
Sebuah telepon dari adik di Ahad pagi itu benar-benar mengejutkanku. Air pun jatuh dari mataku. Aku tak menyangka Ahad seminggu sebelumnya adalah pertemuan terakhirku denganmu. Meski aku tahu dari dulu hari itu akan datang, tapi aku tak pernah menyangka hari itu akan datang secepat ini. Rasanya hampir tak percaya kau telah tiada. Jujur, rasanya bayang dirimu selalu ada di setiap sudut rumah.
Bapak, meski aku sedih karena kau tak ada lagi di sisiku, kuingin kau tahu aku ikhlas melepasmu. Di lain sisi bahagia karena Allah mengizinkanmu melihatku lulus kuliah dan mendapatkan pekerjaan. Satu hal yang selalu kuharapkan dari dulu karena Ibu, yang telah lebih dulu dipanggil oleh-Nya, pun tak sempat melihatku lulus SD. Aku juga bahagia karena engkau pergi dalam keadaan tenang, bukan dalam keadaan sakit. Aku yakin kau tak merasakan sakit saat kau pergi meninggalkan kami. Dan aku juga yakin kau bisa tenang di sana karena sebagian besar anak-anakmu telah menjadi orang,
Bapak, meski kini tak kan lagi kudengar suaramu dan tak kan lagi kulihat wajahmu, aku tahu semua nasehat dan petuahmu akan selalu mendampingiku. Kuharap engkau telah memaafkan kesalahan kami, anak-anakmu semua.
Bapak, aku hanya bisa mendoakan engaku dan Ibu dari sini. Semoga Allah menerima amal ibadahmu dan mengampuni semua dosa-dosamu. Aku juga berdoa engkau bertemu Ibu di sana dan berdua bisa tersenyum melihat kami di sini. Aku berdoa engkau mendapat tempat terbaik di sisi-Nya. Selamat jalan, Bapak, Kau selalu hidup di hati kami.
Bapak, meski aku sedih karena kau tak ada lagi di sisiku, kuingin kau tahu aku ikhlas melepasmu. Di lain sisi bahagia karena Allah mengizinkanmu melihatku lulus kuliah dan mendapatkan pekerjaan. Satu hal yang selalu kuharapkan dari dulu karena Ibu, yang telah lebih dulu dipanggil oleh-Nya, pun tak sempat melihatku lulus SD. Aku juga bahagia karena engkau pergi dalam keadaan tenang, bukan dalam keadaan sakit. Aku yakin kau tak merasakan sakit saat kau pergi meninggalkan kami. Dan aku juga yakin kau bisa tenang di sana karena sebagian besar anak-anakmu telah menjadi orang,
Bapak, meski kini tak kan lagi kudengar suaramu dan tak kan lagi kulihat wajahmu, aku tahu semua nasehat dan petuahmu akan selalu mendampingiku. Kuharap engkau telah memaafkan kesalahan kami, anak-anakmu semua.
Bapak, aku hanya bisa mendoakan engaku dan Ibu dari sini. Semoga Allah menerima amal ibadahmu dan mengampuni semua dosa-dosamu. Aku juga berdoa engkau bertemu Ibu di sana dan berdua bisa tersenyum melihat kami di sini. Aku berdoa engkau mendapat tempat terbaik di sisi-Nya. Selamat jalan, Bapak, Kau selalu hidup di hati kami.